🐉 Pesawat Perintis N219 Buatan Pt Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah melakukan test flight kedua purwarupa atau prototype pesawat N219 di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Rabu (23/8). Dalam acara ini, PT DI mengklaim pesawat buatan anak bangsa memiliki beberapa kelebihan dibanding pesaingnya.. Direktur Produksi PT DI, Arie Wibowo mengatakan, harga satu unit pesawat N219 Selainpanser, dipamerkan pula prototipe dari pesawat terbang N219 buatan PT Dirgantara Indonesia. Pada prototipe ini ditampilkan sebagian kabin serta kokpit pesawat. Pesawat ini didesain sehingga mampu untuk mengangkut 19 orang serta melayani penerbangan perintis untuk melayani daerah-daerah terpencil. MEGATRENDNEWSCOM, JAKARTA — Untuk pertama kalinya, pesawat N219 buatan anak negeri bakal diperkenalkan ke pasar luar negeri, yakni pameran Internasional Teknofest Aerospace And Technology Festival 2021 (Teknofest), di Istanbul, Turki. Ajang ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan pesawat tersebut. Menurut Sekretaris Perusahaan PTDI Irlan Jakarta- Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang dikembangkan bersama LAPAN ditargetkan diproduksi massal di 2019 mendatang. Produksi massal pesawat buatan Bandung tersebut bisa dilakukan setelah mendapatkan Type Certificate yang diperkirakan pada 2018 dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Sudahmengantongi sertifikat, pesawat ini akan diborong buat pariwisata.Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berminat untuk membeli pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pesawat yang 100% rancang bangunnya dari Indonesia ini bisa mengintegrasikan BANDUNG Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bersama PT Dirgantara Indonesia (DI) tengah membangun prototipe pesawat perintis N219. Kepala Lapan, Thomas Djamalludin, mengatakan bahwa pemerintah pusat telah memberikan dukungan dana hampir Rp 400 miliar untuk proyek ini. TEMPOCO, Jakarta - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyatakan minatnya membeli pesawat perintis N219 Nurtanio buatan bersama PT Dirgantara Indonesia dan Lapan dalam kunjungannya ke pabrik pesawat itu di Bandung, Jumat, 12 Januari 2018. “Niatnya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di perbatasan dan pedalaman, lalu PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah melakukan test flight kedua purwarupa atau prototype pesawat N219 di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Rabu (23/8). Dalam acara ini, PT DI mengklaim pesawat buatan anak bangsa memiliki beberapa kelebihan dibanding pesaingnya.. Direktur Produksi PT DI, Arie Wibowo mengatakan, harga Ujiterbang pertama atau first flight Pesawat perintis N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dipastikan akan mundur dari jadwal semula yang dijadwalkan Mei ini. Diperkirakan, uji terbang bisa dilakukan sekitar bulan Agustus atau paling telat Oktober. Jokowiakan mengujicobakan pesawat N219 buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Lapan dan PT DI - hot issue - okezone economy (Lapan) dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Pasalnya, dirinya akan memberikan nama untuk pesawat tersebut. Jakarta, Kamis (9/11/2017), pesawat N219 akan menjadi tulang punggung penerbangan perintis TEMPOCO, Bandung—Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia, Arie Wibowo, mengatakan manajemen sudah menyiapkan rancangan pesawat perintis N219 untuk pengembangan versi amfibinya sejak awal. “Kita sudah punya niat untuk bisa bikin versi amfibi, tapi tentuya harus menunggu yang basic N219 ini mendapat sertifikat dulu,” kata dia saat Bisniscom, JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia bakal mulai memproduksi pesawat perintis N-219, yang dikembangkan bersama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pada tahun depan. “Sekarang sedang tahap test-flight dan sertifikasi, targetnya akhir tahun ini mendapatkan Type Certificate untuk pesawat N 219, sehingga awal tahun depan hwmV. Bandung - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN bersama PT Dirgantara Indonesia DI memulai pembuatan komponen pesawat N219. Tahapan produksi dimulai setelah pemotongan pertama bagian kokpit antara dua kaca pesawat di hanggar produksi PT DI, Jalan Padjajaran, Selasa, 9 September pesawat perintis berpenumpang 19 orang itu berada pada fase detail desain dan tooling design yang akan selesai pada Oktober 2014. "Rencananya pesawat akan diterbangkan pada Desember 2015, kemudian sertifikasi dan dipasarkan tahun depannya lagi," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin seusai acara Penandatanganan MOU dan First Cutting Detail Part Manufacturing N219 di PT DI Jalan Padjajaran, Bandung, Selasa, 9 September 2014. Baca juga Habibie Kembangkan N-250 Jadi Pesawat R-80Thomas menuturkan LAPAN sebagai lembaga penelitian pengembangan teknologi penerbangan menjadi jembatan antara pemerintah dan industri, supaya industri penerbangan mengarah menjadi indutri mandiri. "Pengembangan N219 ini untuk mendukung penyediaan pesawat transportasi untuk daerah terkecil dengan keterbatasan geografisnya," itu, kata Thomas, pengembangan pesawat N219 juga untuk meningkatkan industri penerbangan dalam negeri. Untuk itu, LAPAN telah mengalokasikan anggaran dan melibatkan engineering di bidang aerodinamika, struktur, propulasi, navigasi, dan avionik untuk pesawat buatan anak bangsa ini."Dari segi perhitungan pasar, N19 ini lebih kompetitif. Sekarang ini waktu yang tepat mengembangkan pesawat jenis ini, khususnya untuk landasan lebih pendek seperti di Papua," katanya. Thomas berharap bisa unggul saat pengembangan jangka panjang, Thomas mengaku masih ada kendala dari ketersediaan anggaran secara nasional. Dana pengembangan untuk pesawat jenis baru ini hampir Rp 400 miliar-anggaran tahun ini sebesar Rp 300 miliar dan Rp 90 miliar untuk Direktur Umum PT DI Budi Santoso mengatakan pesawat N219 dibuat dengan permesinan yang sederhana, dengan tujuan menekan biaya produksi. "Tetapi nanti dijual semahal mungkin, jadi punya keuntungan untuk melanjutkan program itu," ujarnya. Baca Filipina Pesan Dua Pesawat PT Dirgantara IndonesiaPesawat perintis N219 didesain oleh 150 insinyur dalam negeri tanpa melibatkan tenaga asing. "Sekarang PT DI memulai lagi pengembangan pesawat setelah N250 sekitar 25 tahun lalu. Kali ini semuanya di desain oleh tenaga dalam negeri," LainTemui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi PKS Blunder Usung Pilkada Tak LangsungKetemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf Jakarta - Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia sebentar lagi akan mengudara. Sudah mengantongi sertifikat, pesawat ini akan diborong buat Perhubungan Kemenhub berminat untuk membeli pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia DI. Menteri Perhubungan Menhub Budi Karya Sumadi menyebut pesawat yang 100% rancang bangunnya dari Indonesia ini bisa mengintegrasikan daerah di Indonesia yang terdiri banyak pulau."Kami berencana membeli pesawat N219 untuk kegiatan kalibrasi, kami akan mendukung stakeholder perhubungan untuk menggunakan N219 yang kita harapkan dapat menjangkau daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan," kata Budi Karya seperti dikutip dari CNBC. Selain untuk keperluan kalibrasi fasilitas penerbangan, pesawat ini juga akan digunakan untuk kebutuhan daerah pariwisata, sehingga pihaknya tidak perlu lagi membangun banyak bandara di berbagai tempat yang harus memiliki landasan N219 ini diketahui bisa mendarat dengan landasan pacu sepanjang 700 meter saja, sehingga cocok sebagai angkutan perintis."Untuk daerah wisata sehingga tidak perlu bangun bandara yang menggunakan landasan pacu panjang. Itu dapat memberikan manfaat yang maksimal," Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara DKPPU Kementerian Perhubungan pesawat N219 dinyatakan memenuhi CASR Part 23 Airworthiness Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter CategorySertifikasi pesawat N219 dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara sejak 2014 lalu. Sesuai dengan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil PKPS bagian 21 atau Civil Aviation Safety Regulation CASR 21, masa sertifikasi berlaku selama tiga N219 ini pun sudah memiliki beberapa peminat. Selain Kemenhub, salah satunya adalah Pemprov Aceh yang sudah menyatakan diri berminat."Yang jelas kita komersil targetnya. N219 pasar komersil. Yang sudah pembicaraan dengan Pemprov Aceh yang berminat untuk menjadi yang pertama. Saya juga setelah selesai ini akan kontak lagi update dengan Pak Gubernur," pungkas Ade Yuyu Wahyuna, Direktur Niaga PTDI. Simak Video "Seru-seruan Berenang di Kolam Penginapan Sumbawa" [GambasVideo 20detik] wsw/wsw Flight Test pesawat N219 di landasan pacu Bandara Husain Sastranegara, Kota Bandung, Rabu 16/8. BANDUNG - Pesawat N219 karya anak bangsa menjalani uji coba terbang flight test perdana, Rabu 16/8. Pesawat ini sukses uji terbang pertama kali dari landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung selama kurang lebih 25 ini dibuat PT Dirgantara Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN. Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan pesawat ini memiliki kelebihan sebagai jenis pesawat ringan yang cocok dioperasikan di daerah perintis. "Jadi pesawat ini direncanakan sebagai pesawat perintis. Di Papua, di Kalimantan butuh banyak seperti ini. Pesawat ini memang akan kita pasarkan di daerah yang terpencil," kata Budi usai first flight Pesawat N219 di Hanggar Fix Wings PTDI, Rabu 16/8.Menurutnya pesawat ini didesain untuk 19 penumpang. Dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan program dilakukan oleh PTDI dan pesawat pertama N 219 ditenagai sepasang engine pratt and whitney PT6A-52 dengan kemampuan 850 shp dan daya jelajahnya 1580 NM kecepatan maksimum 213 knots. Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menambahkan kelebihan pesawat N219 ialah memudahkan beroperasi di daerah perbukitan. Serta yang memiliki landasan udara pendek. "Ini ditargetkan untuk landasan pendek yang kontur buminya menyulitkan. Dia bisa bermanuver dengan kecepatan rendah sehingga di daerah perbukitan bisa digunakan dengan baik," ujar Thomas. Baca juga, PT DI Berhasil Uji Terbang Perdana Pesawat N219. Ia pun berharap ke depannya pesawat N219 dapat digunakan secara massal untuk membantu transportasi masyarakat khususnya di daerah pedalaman. "Harapan utama kami, pesawat N219 dapat terus digunakan dan menjadi salah satu ekonomi sebagai alat transportasi untuk konektivitas di daerah-daerah terpencil. Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi pesawat kedepanny sehingga bangsa Indonesia dapat terus dengan bangga menggunakan hasil karya bangsanya sendiri," delapan keunggulan lainnya pesawat N2191. Purwarupa pesawat pertama N219 didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama wilayah perintis, sehingga memiliki kemampuan short take oflanding dan mudah dioperasikan di daerah terpencil, bisa self starting tanpa bantuan ground support unit. 2. Menggunakan teknologi yang sudah banyak ditemui di pasaran atau menggunakan, common technology sehingga harga pesawat bisa lebih murah dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang rendah 3. Menggunakan teknologi avionik yang lebih modern dan banyak digunakan di pasaran yakni Garmin G-1000 dengan Flight Management System yang d dalamnya sudah terdapat Global positioning System GPS. sistem Autopilot dan Terrain Awareness and Warning System.

pesawat perintis n219 buatan pt dirgantara indonesia